Di sebuah sudut studio seni yang redup, Ardian, seorang pengusaha muda berbakat dengan jiwa seni mendalam, bergulat dengan kekosongan setelah hubungannya dengan Kayla berakhir. Kanvas kosong menjadi mediumnya untuk mencoba memaknai cinta, kehilangan, dan penerimaan. Ia terjebak antara diam menunggu sesuatu yang tak pasti atau memburu bayang-bayang kenangan masa lalu, keduanya sama-sama membawa kehampaan.
Meski pikirannya kerap melayang jauh, bahkan saat matanya terpejam, ia masih ingat aroma tubuh Kayla, pelukannya, dan kata-kata manisnya yang pernah membuatnya merasa hidup. Namun, semua itu kini berubah menjadi pedang tajam yang menyayat hatinya. Cinta yang dahulu begitu total kini hanya meninggalkan gejolak emosi yang sulit ia kendalikan. Ardian berulang kali meyakinkan diri bahwa ia tak peduli, tetapi dalam hati ia tetap tersiksa oleh rasa kehilangan yang belum sembuh.
“Cinta adalah gejolak. Dan aku siap menghadapinya.”
Penulis :
eddys
Editor :
Febriani Tabita Dara Ninggar
Tim Grafis
Penata Letak :
Rosalita
Sampul :
Hanung N. Putra
Ellunar Publisher
Email: ellunar.publisher@gmail.com
Website: https://www.ellunar.my.id/
Bandung; Ellunar, 2024
271 hlm., 14x20
ISBN: -
Cetakan pertama, Mei 2025
Rp70.000