Perpisahan terjadi saat kita harus merelakan seseorang untuk pergi. Walau kepergian tak lantas menjadi benci, kepergiaan selalu meninggalkan luka di hati. Luka yang menyedihkan dari sebuah perpisahan adalah terciptanya kenangan. Kenangan tercipta karena sebuah cerita, dan cerita tercipta karena sebuah peristiwa.
Ada sebagian orang yang masih terjebak masa lalu, sebagian berusaha melupakan masa lalu, dan sebagian lagi ingin mengulang masa lalu. Jika kau sedang dilema, ingat-ingat lagi kenanganmu dengannya. Tentu dari kenangan kau bisa menilai, lebih banyak mana antara kebahagiaan dan kesedihan yang kau rasakan.
Banyak cara untuk memetakan kenangan. Sebagian orang suka untuk memetakannya dalam bingkai-bingkai gambar: mengunci senyuman, merekam pancaran kebahagiaan, dan membekukan waktu. Semua agar suatu hari nanti mereka bisa berjalan-jalan lagi menuju kejadian yang layak dikenang akan ditemukan. Sebagian yang lain lebih suka memetakannya dalam bentuk tulisan: merendanya menjadi catatan-catatan hikmah, menyusunnya dalam kata-kata penuh makna, dan mengumpulkannya dalam buku yang bisa dibaca kapan saja—yang juga bisa menjadi pancaran hikmah bagi siapa saja yang membacanya.
Belajarlah dari banyak hal, termasuk dari cerita-cerita yang ada dalam buku ini. Agar suatu saat nanti kau tak salah memilih. Agar kau tahu cara memulihkan diri, jika memang telanjur patah hati. Sebab patah hati yang dibiarkan akan menjadi kesedihan yang berkepanjangan.
Penulis
Rizal Setiawan
Penyunting
Faisal Saputra
Penata Letak
Yuniar Retno Wulandari
Pendesain Sampul
Rizal Setiawan & Hanung Norenza Putra
Bandung; Ellunar, 2017
x+150hlm., 14.8 x 21 cm
ISBN: 978-602-5514-16-6
Cetakan pertama, November 2017
Harga
Rp44.000