Sekelebat peristiwa tak mengenakkan itu lewat begitu saja di benak Key. Memutar lagi kejadian masa lalu yang sampai sekarang rasa sakitnya masih berbekas. Bukan hanya satu, berbagai kejadian sejenis tadi atau bahkan lebih parah pun sudah pernah Key alami.
Ya, Key adalah seorang korban pem-bully-an yang pelakunya tak lain teman sekelasnya sendiri. Bukan dalam waktu yang singkat, Key sudah menanggungnya sepanjang masa sekolah dasarnya. Apakah ayah dan bundanya tahu? Entahlah, Key bukan tipe yang mudah membagikan masalahnya bahkan kepada kedua orang tuanya.
Namun, sepertinya Tuhan sedang berbaik hati pada Key. Sudah setahun terakhir, sekolah Key mengadakan pembelajaran secara online karena adanya pandemi virus COVID-19. Yang artinya, dia bisa tenang bersekolah tanpa harus bertemu dengan teman-temannya yang selalu mengganggunya.
Siapa sangka sebuah pandemi yang merugikan banyak orang justru adalah sebuah berkah untuk Key?
“Berlian dan Tangguh”, Talitha Hasna
__________
Pandemi, tidak diminta dan tidak diundang, tetapi tetap datang tanpa salam, memorakporandakan segala hal tanpa merasa bersalah, walau memang penyebab pandemi itu tidak memiliki perasaan sejak awal. Hawar yang mengekang, memuakkan, dan mematikan. Namun, apakah semua yang dibawanya berbau kematian, busuk, dan tidak mengenakkan? Mungkin ada salah satu tangkai dari pohon pandemi ini di mana kita bisa memetik suatu hal, pelajaran, dan pengalaman. Ya, mungkin itu.