Setelah sekian lama terbelenggu, jiwa Altreon rasanya bebas sekarang, mengalun bersama tawa yang keluar dari mulutnya, menyesapi segala rasa senang yang ada.
Kejenuhan dan rasa lelah wajar sekali datang pada diri manusia, tetapi Tuhan tidak sekejam itu sampai-sampai melupakan ada perasaan yang namanya bahagia. Mungkin kecil penyebabnya, bahkan mungkin saking kecilnya manusia suka lupa atas kebahagiaan yang sebenarnya hadir pada hidupnya, dan semua itu akan terasa ketika hal tidak menyenangkan datang. Membuat manusia akhirnya tersadar bahwa banyak kebahagiaan yang sebelumnya datang, tetapi tak dipakai dengan benar.
Karena itu, mungkin jika tidak ada perasaan sedih yang datang, maka rasa senang juga bisa jadi dianggap tidak ada rasanya. Semua yang terjadi itu ada hikmahnya, maka ketika perasaan hancur datang menyergap hati, percaya saja kebahagiaan besar akan datang sebentar lagi.
“Datang dan Pergi”, Novira Aulia
__________
Serpih kenangan dan tragedi, kebahagiaan dan kesengsaraan, semua itu membentuk suatu sejarah. Beberapa diteriakkan penuh bangga dan sanjungan, beberapa hanya hidup dalam sanak saudara yang terdekat saja. Namun, sejarah-sejarah itu hanyalah serpihan, tidak cukup satu kisah untuk menghidupkan kembali masa silam, karena semua kisah akan berubah seiring kehendak pentutur. Meskipun begitu, kisah-kisah inilah yang membentuk kehidupan kita sekarang seiring seluruh serpihan itu kembali mengikat raga.